Article : Langkah dan Cara Menentukan Tujuan dan KPI Split Testing

Roofel Team
Langkah dan Cara Menentukan Tujuan dan KPI Split Testing

Sangat penting untuk menentukan tujuan dan KPI yang tepat sebelum memulai split testing. Artikel ini akan membahas cara menentukan tujuan dan KPI untuk split testing.


Split testing adalah teknik penting dalam pemasaran digital yang membantu pengiklan mengoptimalkan kampanye mereka dengan membandingkan berbagai varian elemen iklan. Untuk mencapai hasil yang maksimal, sangat penting untuk menentukan tujuan dan Key Performance Indicators (KPI) yang tepat sebelum memulai split testing. Artikel ini akan membahas langkah-langkah dan cara menentukan tujuan dan KPI untuk split testing.

Apa Itu Split Testing?

Split testing, sering juga disebut sebagai A/B testing, adalah metode uji coba di mana dua atau lebih varian dari elemen yang ingin diuji (misalnya, landing page, email, iklan) ditampilkan kepada segmen audiens berbeda secara acak. Tujuan utamanya adalah untuk melihat varian mana yang berkinerja lebih baik berdasarkan metrik yang telah ditentukan.

Mengapa Menentukan Tujuan dan KPI Itu Penting?

Menentukan tujuan dan KPI sebelum melakukan split testing adalah langkah yang krusial karena:

  • Memberi Fokus: Tujuan yang jelas membantu Anda tetap fokus dan menghindari penyimpangan selama uji coba.
  • Mengukur Kesuksesan: KPI memungkinkan Anda untuk menentukan seberapa baik kinerja setiap varian.
  • Pengambilan Keputusan: Data yang didapatkan dari KPI mempermudah pengambilan keputusan yang berlandaskan data.
  • Optimalisasi Berkelanjutan: Hasil dari pengujian sebelumnya membantu dalam proses optimalisasi yang berkelanjutan.

Langkah-langkah Menentukan Tujuan dan KPI Split Testing

1. Identifikasi Masalah atau Peluang

Langkah pertama adalah mengidentifikasi masalah atau peluang dalam kampanye Anda. Tanyakan pada diri Anda: Apa yang ingin saya tingkatkan? Contoh umum termasuk:

  • Tingkat konversi rendah.
  • Klik iklan yang rendah.
  • Bounce rate yang tinggi pada landing page.

2. Tentukan Tujuan yang Spesifik

Setelah mengidentifikasi masalah atau peluang, tentukan tujuan yang jelas dan spesifik. Tujuan harus mengikuti prinsip SMART (Specific, Measurable, Achievable, Relevant, Time-bound). Contoh tujuan yang spesifik meliputi:

  • Meningkatkan tingkat konversi sebesar 15% dalam 2 bulan.
  • Meningkatkan click-through rate (CTR) email sebesar 10% dalam 1 bulan.

3. Pilih Key Performance Indicators (KPI)

KPI adalah metrik yang akan Anda gunakan untuk mengukur keberhasilan tujuan Anda. Pilih KPI yang relevan dengan tujuan Anda. Misalnya:

  • Konversi: Percentage of visitors who complete a desired action (purchases, sign-ups).
  • Click-Through Rate (CTR): Percentage of users who click on a given link or ad.
  • Bounce Rate: Percentage of visitors who leave the site after viewing only one page.

4. Buat Hipotesis

Buat hipotesis tentang bagaimana perubahan yang diusulkan akan mempengaruhi KPI. Misalnya, “Mengubah warna tombol CTA dari biru ke merah akan meningkatkan CTR.”

5. Desain Eksperimen

Desain varian yang ingin Anda uji berdasarkan hipotesis Anda. Pastikan variasi cukup berbeda untuk mendapatkan hasil yang signifikansi statistik.

6. Pembagian Lalu Lintas

Bagikan lalu lintas Anda secara acak dan merata antara varian. Pastikan setiap varian mendapatkan eksposure yang cukup untuk hasil yang valid.

7. Jalankan Pengujian

Jalankan pengujian dalam periode waktu yang cukup lama untuk mengumpulkan data yang cukup. Hindari menghentikan pengujian terlalu cepat agar hasil tidak bias.

8. Analisa Hasil

Gunakan alat analitik untuk mengukur kinerja setiap varian berdasarkan KPI yang telah ditentukan. Lihat mana varian yang memberikan hasil terbaik dan catat insight yang diperoleh.

9. Implementasikan Perubahan

Berdasarkan hasil analisa, implementasikan varian yang terbukti memberikan hasil terbaik ke dalam kampanye utamanya.

10. Ulangi dan Optimalisasi

Proses split testing adalah kegiatan berkelanjutan. Terus ulangi dengan hipotesis baru untuk optimalisasi yang terus-menerus.

Kesimpulan

Menentukan tujuan dan KPI yang tepat adalah langkah fundamental dalam menjalankan split testing yang efektif. Dengan mengikuti langkah-langkah yang telah dibahas, Anda dapat membuat pengujian yang lebih terfokus, bermakna, dan memberikan hasil yang actionable. Selalu ingat untuk membuat tujuan yang SMART dan memilih KPI yang relevan agar proses split testing Anda