Article : Shared Hosting Adalah? Cara kerja, Kelebihan & Kekurangan!

Roofel Team
Shared Hosting Adalah? Cara kerja, Kelebihan & Kekurangan!

Shared hosting adalah jenis hosting website yang paling umum digunakan. Dalam shared hosting, banyak website ditempatkan dalam satu server yang sama dan berbagi sumber daya server seperti RAM, CPU, dan penyimpanan.


Pengertian Shared Hosting

Shared hosting adalah jenis hosting website yang paling umum digunakan. Dalam shared hosting, banyak website ditempatkan dalam satu server yang sama dan berbagi sumber daya server seperti RAM, CPU, dan penyimpanan.

Setiap website mendapatkan sejumlah alokasi sumber daya server yang terbatas. Meskipun terbatas, shared hosting tetap merupakan pilihan yang affordable bagi kebanyakan pemilik website karena biayanya yang rendah dibanding dedicated server atau VPS.

Shared hosting cocok untuk website dengan trafik rendah hingga menengah. Namun, shared hosting kurang ideal untuk website besar dengan trafik tinggi yang membutuhkan sumber daya komputasi dan bandwidth lebih besar.

Cara Kerja Shared Hosting

  • Shared hosting bekerja dengan membagi sumber daya server fisik yang sama ke beberapa client.
  • Biasanya satu server fisik di-share antara ratusan bahkan ribuan client. Semua client berbagi CPU, RAM, storage, dan bandwidth yang tersedia.
  • Ketika suatu website mendapat traffic tinggi, performa website lain yang sharing server sama bisa terdampak. Karena semua berebut sumber daya yang terbatas.

Jadi shared hosting cocok untuk website dengan traffic rendah sampai sedang. Kalau traffic tinggi disarankan upgrade ke VPS hosting atau dedicated hosting.

Baca Artikel Tentang pengertian control panel

Kelebihan Shared Hosting

Shared hosting memiliki beberapa kelebihan yang membuatnya menjadi pilihan populer bagi banyak orang, terutama pemula, diantaranya:

  • Harga murah
    Shared hosting menawarkan harga yang relatif murah dan terjangkau dibandingkan dedicated atau cloud hosting. Biaya bulanan shared hosting umumnya berkisar Rp50.000 - Rp200.000, sangat cocok untuk individu atau usaha kecil yang ingin memiliki website dengan biaya terbatas.
  • Mudah digunakan
    Panel hosting pada shared hosting sudah disediakan dan diatur oleh penyedia hosting sehingga pengguna tinggal menggunakannya saja. Tidak diperlukan keahlian khusus dalam mengelola server seperti pada dedicated hosting.
  • Cocok untuk website kecil dan pemula
    Kapasitas shared hosting mencukupi untuk menjalankan website dengan trafik rendah hingga sedang, ideal bagi website pribadi, blog, toko online kecil, dan lainnya. Sangat cocok bagi pemula yang baru memulai bisnis atau kegiatan online.

Kekurangan Shared Hosting

Shared hosting memiliki beberapa kekurangan yang perlu diperhatikan, diantaranya:

  • Kinerja tergantung penggunaan client lain
    Karena sumber daya server dibagi bersama dengan banyak client, maka kinerja website Anda bisa terpengaruh aktivitas client lain. Jika ada client yang menggunakan resource berlebihan, website Anda bisa menjadi lambat.
  • Resiko keamanan lebih tinggi Di lingkungan shared hosting, keamanan server bergantung pada semua client nya. Jika ada client yang kurang hati-hati, celah keamanan bisa membahayakan website Anda juga.
  • Batasan resource penggunaan
    Penyedia shared hosting biasanya memberikan batasan penggunaan sumber daya seperti CPU, RAM, bandwidth, dan storage. Jika website Anda membutuhkan resource lebih besar, shared hosting mungkin tidak cukup.

Perbedaan dengan Dedicated Hosting

Dedicated hosting merupakan jenis hosting yang menggunakan server khusus yang tidak dibagikan dengan client lain. Berbeda dengan shared hosting yang satu server dibagi untuk banyak client, dedicated hosting menyediakan server terpisah untuk setiap client.

Beberapa perbedaan utama antara dedicated hosting dan shared hosting:

  • Dedicated hosting menggunakan server khusus yang tidak dibagi dengan client lain. Shared hosting satu server dibagi untuk banyak client sekaligus.
  • Dedicated hosting memiliki resource server (RAM, CPU, storage) yang lebih besar dan tidak berbagi dengan website lain. Shared hosting harus berbagi resource dengan banyak client sehingga kinerja lebih terbatas.
  • Biaya dedicated hosting jauh lebih mahal dibandingkan shared hosting. Namun dedicated hosting menawarkan performance dan security yang jauh lebih baik.
  • Dedicated hosting cocok untuk website dengan traffik tinggi atau membutuhkan resource besar. Shared hosting lebih cocok untuk website kecil dengan traffik rendah.

Jadi intinya, dedicated hosting menyediakan server terpisah yang lebih powerful tapi dengan biaya yang jauh lebih mahal dibanding shared hosting. Performa dan keamanan website jauh lebih terjamin dengan dedicated hosting.

Perbedaan dengan Cloud Hosting

Cloud hosting memiliki beberapa perbedaan mendasar dengan shared hosting:

  • Cloud hosting menggunakan resource virtual yang dapat diskalakan sesuai kebutuhan. Shared hosting menggunakan resource fisik yang terbatas.
  • Cloud hosting lebih fleksibel dan mudah untuk skalakan resource sesuai trafik. Shared hosting sulit untuk diskalakan karena resource fisiknya terbatas.
  • Biaya cloud hosting berdasarkan penggunaan resource (pay as you go). Biaya shared hosting relatif tetap per bulan tanpa memperhatikan penggunaan resource.
  • Performa cloud hosting lebih stabil karena mudah menambah resource saat trafik meningkat. Performa shared hosting rentan downgrade jika server penuh.
  • Cloud hosting lebih reliable karena server virtualnya terdistribusi. Shared hosting rentan down jika server fisiknya bermasalah.
  • Cloud hosting cocok untuk aplikasi yang memerlukan skalabilitas dan availability tinggi. Shared hosting cocok untuk website kecil dengan trafik rendah.

Kapan Harus Pindah dari Shared Hosting

Shared hosting cocok untuk website pemula atau yang pengunjung masih sedikit. Namun, ada beberapa situasi dimana sebaiknya Anda pindah dari shared hosting ke jenis hosting yang lain:

  • Website mulai ramai pengunjung
    Jika trafik pengunjung website Anda terus meningkat, shared hosting mungkin tidak sanggup menampung beban trafik tersebut. Performa website bisa melambat dan sering down. Dalam kondisi ini, dedicated hosting lebih recommended karena memiliki resource khusus untuk website Anda.
  • Butuh kecepatan dan keamanan tinggi
    Shared hosting rentan terkena serangan hacker karena banyak website dalam satu server. Selain itu, kecepatan akses juga terbagi dengan website lain. Jika Anda butuh kecepatan tinggi dan keamanan data, sebaiknya pindah ke dedicated hosting atau VPS.
  • Ingin dedicated resource untuk website Sumber daya seperti RAM, CPU, dan storage dalam shared hosting dibagi bersama dengan website lain. Jika ingin dedicated resource agar website lebih optimal, pindah ke dedicated hosting yang memberikan sumber daya khusus untuk website Anda.

Rekomendasi Shared Hosting Terbaik

Shared hosting yang populer dan direkomendasikan di Indonesia antara lain:

  • Niagahoster

Niagahoster merupakan shared hosting lokal terbaik di Indonesia dengan fitur lengkap seperti free domain, SSL gratis, PHP 7, MySQL, dan panel control cPanel. Performa cepat, dukungan yang responsif menjadi kelebihan utama Niagahoster.

  • IDCloudHost

IDCloudHost menyediakan shared hosting dengan resource tinggi dan kecepatan loading cepat. Dilengkapi CDN gratis dan fitur cPanel lengkap serta dukungan teknis 24/7 membuat IDCloudHost menjadi pilihan hosting terbaik.

Cara Pindah dari Shared ke Hosting Lain

Pindah dari shared hosting ke jenis hosting lain seperti VPS atau dedicated hosting cukup mudah jika dilakukan dengan langkah-langkah yang tepat. Berikut adalah cara pindah yang bisa dilakukan:

  • Backup website dan database - Langkah pertama adalah backup seluruh file website dan juga database MySQL. Backup bisa dilakukan melalui cPanel atau FTP. Pastikan semua file dan database ter-backup dengan lengkap.
  • Siapkan hosting baru - Kemudian, siapkan hosting baru yang ingin dipakai, bisa VPS atau dedicated hosting. Aktifkan cPanel dan konfigurasi domain di hosting baru.
  • Upload dan konfigurasi ulang website - Setelah itu, upload kembali file website yang sudah dibackup ke hosting baru melalui FTP atau cPanel. Import kembali database MySQL nya. Terakhir, konfigurasi ulang koneksi database dan URL website di wp-config.php agar sesuai dengan hosting baru.
  • Uji coba dan periksa - Jika semua sudah diupload dan dikonfigurasi ulang, uji coba buka website dan periksa apakah semua halaman dan fitur berfungsi dengan baik. Jika ada yang error, periksa kembali konfigurasi database dan file-file nya.
  • Ganti name server - Jika website sudah berjalan normal di hosting baru, langkah terakhir adalah mengganti name server domain ke name server hosting baru agar website online di hosting baru.

Dengan melakukan langkah-langkah di atas, proses migrasi dari shared hosting ke hosting jenis lain bisa berjalan dengan lancar.

Kesimpulan

Shared hosting merupakan pilihan hosting yang paling cocok bagi pemula karena harganya yang terjangkau dan pengelolaannya yang mudah. Beberapa poin penting yang perlu diingat seputar shared hosting:

  • Shared hosting berarti satu server fisik digunakan oleh banyak pengguna sekaligus.
  • Biaya shared hosting jauh lebih murah dibandingkan dedicated atau cloud hosting.
  • Performa shared hosting bergantung pada aktivitas pengguna lain di server yang sama.
  • Kapasitas resource seperti CPU dan RAM dibatasi untuk setiap account.
  • Shared hosting cocok untuk website dengan trafik rendah hingga sedang.
  • Jika trafik tinggi, sebaiknya pindah ke dedicated atau cloud hosting.

Bagi pemula, saya menyarankan untuk memulai dengan shared hosting dari penyedia terpercaya. Pilih paket yang sesuai dengan kebutuhan trafik website Anda saat ini. Jika suatu saat website Anda berkembang pesat, Anda bisa melakukan upgrade ke dedicated atau cloud hosting dengan mudah.

Bagi Anda yang ingin memiliki website bisnis yang menarik dan profesional, pilih jasa pembuat website Roofel yang berpengalaman, atau Anda bisa memilih jasa pembuatan website UMKM kami untuk solusi yang lebih hemat biaya.