Pengertian Canonical URL, Fungsi, Penerapan dan Contoh | Roofel

Yuda Prima Jasa
Pengertian Canonical URL, Fungsi, Penerapan dan Contoh

Canonical URL adalah elemen HTML yang digunakan untuk mencegah masalah konten duplikat di situs web yang memiliki konten yang sangat mirip atau identik.


Pengertian Canonical URL

Canonical URL adalah elemen HTML yang digunakan untuk mencegah masalah konten duplikat di situs web dengan menentukan URL "kanonis" atau "pilihan" dari satu set URL yang memiliki konten yang sangat mirip atau identik. Elemen ini diperkenalkan oleh mesin pencari untuk membantu webmaster mengatasi masalah duplikasi konten dan mengarahkan peringkat SEO ke halaman yang diinginkan.

Baca Artikel tentang Url Singkatan dari

Definisi Canonical URL

Canonical URL mengacu pada URL yang dipilih sebagai representasi resmi atau utama dari halaman web tertentu ketika ada beberapa URL yang menampilkan konten yang sama atau sangat mirip. Elemen <link rel="canonical" href="URL"> ditempatkan di bagian <head> dari halaman HTML untuk mengindikasikan URL kanonis tersebut.

Fungsi Canonical URL

Mencegah Duplikasi Konten:

Konten duplikat dapat menyebabkan kebingungan bagi mesin pencari saat menentukan halaman mana yang harus diindeks dan dirangking. Canonical URL membantu mengatasi masalah ini dengan menunjukkan URL yang diinginkan untuk diindeks dan dirangking.

Menggabungkan Sinyal SEO:

Dengan menetapkan URL kanonis, semua sinyal SEO (seperti tautan balik atau backlink) yang mengarah ke halaman duplikat dapat dikonsolidasikan ke satu URL, sehingga memperkuat otoritas halaman tersebut.

Mengontrol Versi Halaman:

Canonical URL memungkinkan webmaster untuk menentukan versi halaman yang ingin mereka tampilkan di hasil pencarian, membantu mengontrol bagaimana konten mereka ditampilkan kepada pengguna.

Meningkatkan Efisiensi Crawling:

Dengan mengurangi jumlah konten duplikat yang harus di-crawl oleh mesin pencari, canonical URL membantu mesin pencari mengalokasikan lebih banyak sumber daya untuk mengindeks konten unik yang lebih penting.

Penerapan Canonical URL

Penerapan canonical URL melibatkan beberapa langkah berikut:

  1. Identifikasi Konten Duplikat: Identifikasi halaman di situs web yang memiliki konten duplikat atau sangat mirip.
  2. Menentukan URL Kanos: Tentukan URL mana yang ingin dijadikan sebagai versi utama atau kanonis dari halaman tersebut.
  3. Menambahkan Elemen Canonical: Tambahkan elemen <link rel="canonical" href="URL"> di bagian <head> dari setiap halaman duplikat.
  4. Memverifikasi Penerapan: Setelah menambahkan canonical URL, verifikasi penerapannya menggunakan alat seperti Google Search Console.

Contoh Penerapan Canonical URL

Produk dengan Parameter URL:

Situasi: Situs e-commerce memiliki produk yang sama dengan parameter URL berbeda untuk penyortiran.

  • URL 1: https://www.tokosaya.com/produk/widget?sort=price
  • URL 2: https://www.tokosaya.com/produk/widget?sort=rating
  • Canonical URL yang ditetapkan: https://www.tokosaya.com/produk/widget

Versi HTTP dan HTTPS:

Situasi: Situs memiliki halaman yang bisa diakses melalui HTTP dan HTTPS.

  • URL HTTP: http://www.contohwebsite.com/halaman
  • URL HTTPS: https://www.contohwebsite.com/halaman
  • Canonical URL yang ditetapkan: https://www.contohwebsite.com/halaman

Versi dengan dan tanpa "www":

Situasi: Situs dapat diakses dengan atau tanpa "www" di URL.

  • URL tanpa "www": https://contohwebsite.com/halaman
  • URL dengan "www": https://www.contohwebsite.com/halaman
  • Canonical URL yang ditetapkan: https://www.contohwebsite.com/halaman

Kesimpulan

Canonical URL adalah alat penting untuk mengelola konten duplikat di situs web. Dengan menentukan URL kanonis, webmaster atau perusahaan layanan SEO profesional dapat mencegah masalah duplikasi konten, menggabungkan sinyal SEO, mengontrol versi halaman yang muncul di hasil pencarian, dan meningkatkan efisiensi crawling mesin pencari. Penerapan canonical URL melibatkan penambahan elemen <link rel="canonical" href="URL"> di halaman web yang relevan, memastikan bahwa mesin pencari memahami halaman mana yang dianggap sebagai versi utama.