Cara Melakukan Riset Target Audiens untuk Optimasi SEO

Roofel TeamRoofel Team

Riset audiens target adalah langkah penting sebelum melakukan riset kata kunci, karena membantu memahami siapa yang akan mencari dan menggunakan produk atau layanan Anda.

Cara Melakukan Riset Target Audiens untuk Optimasi SEO

Kalau kita bicara optimasi SEO komprehensif, riset target audiens itu pondasinya. Tanpa tahu siapa yang dicari, masalah apa yang mereka hadapi, dan bagaimana mereka mencari di Google, strategi SEO bisa melenceng. Berikut cara praktis & step-by-step untuk melakukan riset audiens yang tepat:

1. Tentukan Persona Audiens

Persona audiens = representasi semi-fiktif dari target user. Lihat dari:

  • Demografi: umur, jenis kelamin, lokasi, pendidikan.
  • Psikografi: minat, hobi, gaya hidup.
  • Kebutuhan & masalah: apa yang mereka cari, kesulitan apa yang ingin dipecahkan.
  • Behavior online: platform yang sering dipakai, tipe konten yang dikonsumsi.

Tools: Google Analytics (Audience > Demographics), Facebook Audience Insights, atau survey internal.

2. Identifikasi Search Behavior

Cari tahu bagaimana mereka melakukan pencarian di Google:

  • Keyword apa yang sering mereka gunakan.
  • Apakah lebih sering pakai long-tail keyword atau kata umum.
  • Device: desktop atau mobile? (penting untuk optimasi UX).
  • Apakah mereka cari informasi awal (informational intent) atau sudah siap beli (transactional intent).

Tools: Google Search Console (lihat Queries), Google Trends, AnswerThePublic, Ahrefs/SEMrush.

3. Analisis Customer Journey

Pahami perjalanan mereka dari awareness → consideration → decision → loyalty:

  • Awareness: Mereka baru cari info. (contoh: “apa itu virtual office”).
  • Consideration: Bandingkan solusi. (contoh: “virtual office vs coworking space”).
  • Decision: Siap transaksi. (contoh: “sewa virtual office Jakarta harga”).

Strategi SEO harus menyiapkan konten untuk semua tahap ini.

4. Gunakan Data dari Kompetitor

Kompetitor bisa jadi “peta” target audiens kita:

  • Lihat keyword apa yang mereka target.
  • Analisis konten mereka: apakah lebih banyak edukasi, review, atau landing page transaksional.
  • Periksa engagement audiens mereka (komentar, share, backlink).

Tools: Ahrefs (Content Gap, Site Explorer), SEMrush, SimilarWeb.

5. Manfaatkan Feedback Langsung

Selain data tools, gali insight langsung dari audiens:

  • Gunakan survey, interview, atau polling di media sosial.
  • Cek forum, Quora, Reddit, grup Facebook tempat audiens berdiskusi.
  • Baca review pelanggan kompetitor → tahu pain points yang sering muncul.

Baca Artikel tentang implementasi hasil riset target audience

6. Segmentasi Audiens

Setelah data terkumpul, bagi audiens ke dalam segmen:

  • Lokasi → penting untuk SEO lokal.
  • Intent → informational, navigational, transactional.
  • Behavior → pencari promo, pencari edukasi, pencari solusi cepat.

Dengan segmentasi ini, kita bisa mapping keyword dan bikin konten yang lebih personal.

7. Mapping Audiens ke Strategi SEO

  • Gunakan keyword mapping → tiap segmen audiens punya halaman target.
  • Sesuaikan tone of voice konten dengan persona (formal, edukatif, santai).
  • Optimalkan UX & CTA sesuai kebutuhan audiens.
  • Terapkan E-E-A-T (Experience, Expertise, Authoritativeness, Trustworthiness) agar audiens merasa percaya.

Intinya: Riset audiens bukan cuma tahu “siapa yang cari”, tapi kenapa mereka cari, bagaimana mereka cari, dan kapan mereka siap mengambil tindakan. Kalau riset ini matang → SEO jadi lebih tepat sasaran, konten lebih relevan, dan ranking lebih kuat.

Butuh Bantuan Digital Marketing?

Tim ahli Roofel siap membantu mengembangkan bisnis Anda

Konsultasi Gratis