Cara Identifikasi Long Tail Keyword untuk SEO

Roofel TeamRoofel Team

identifikasi kata kunci long tail dan kata kunci terkait adalah bagian penting dari riset kata kunci SEO yang dapat membantu meningkatkan visibilitas situs web Anda.

Cara Identifikasi Long Tail Keyword untuk SEO

Dalam strategi SEO, long tail keyword menjadi senjata ampuh untuk mendatangkan trafik yang lebih spesifik dan potensial. Untuk memahami konsep dasar riset kata kunci, baca artikel riset kata kunci. Namun, banyak orang masih bingung bagaimana cara menemukannya. Artikel ini akan membahas langkah-langkah mengidentifikasi long tail keyword agar strategi konten lebih terarah.

1. Gunakan Google Autocomplete

Saat Anda mengetik kata kunci di kolom pencarian Google, akan muncul saran otomatis di bawahnya. Contoh: ketika mengetik “sepatu lari”, Google bisa menyarankan:

  • sepatu lari untuk kaki datar
  • sepatu lari wanita terbaik 2025

Ini adalah long tail keyword potensial karena muncul langsung dari data pencarian pengguna.

2. Perhatikan Bagian “People Also Ask”

Google sering menampilkan kotak pertanyaan terkait di hasil pencarian. Contoh untuk “cara belajar SEO”:

  • Apa itu SEO untuk pemula?
  • Bagaimana langkah awal belajar SEO?
  • Berapa lama waktu untuk belajar SEO?

Setiap pertanyaan tersebut bisa dijadikan long tail keyword berbasis pertanyaan.

Di bagian bawah halaman hasil pencarian, Google menampilkan pencarian terkait. Ini adalah sumber ide long tail yang cukup akurat karena berdasarkan perilaku pengguna.

4. Manfaatkan Tools Riset Keyword

Beberapa tools gratis maupun berbayar bisa membantu menemukan long tail keyword, misalnya:

  • Ubersuggest → memberikan ide keyword + volume pencarian.
  • AnswerThePublic → menampilkan keyword berbentuk pertanyaan, preposisi, dan perbandingan.
  • Ahrefs/SEMrush → menampilkan keyword dengan data volume, CPC, dan tingkat kesulitan.

5. Analisis Forum dan Komunitas Online

Tempat diskusi seperti Reddit, Quora, atau Kaskus sering mengandung keyword panjang yang mewakili pertanyaan nyata dari pengguna. Contoh di niche kuliner: “bagaimana cara membuat rendang yang empuk tanpa santan”.

6. Gunakan Data dari Google Search Console

Jika website sudah berjalan, cek Performance Report di Google Search Console. Anda bisa menemukan query panjang yang sudah mendatangkan impresi atau klik ke situs Anda. Itu bisa jadi dasar pembuatan konten baru.

7. Observasi Media Sosial & E-commerce

  • Di marketplace (Tokopedia, Shopee), cari kata kunci produk dan lihat rekomendasi pencarian.
  • Di media sosial, amati hashtag atau pertanyaan audiens yang lebih spesifik.

Kesimpulan: Mengidentifikasi long tail keyword bisa dilakukan dengan berbagai cara, mulai dari fitur bawaan Google, tools riset, hingga observasi langsung dari komunitas dan media sosial. Dengan strategi yang tepat, long tail keyword akan membantu website mendapatkan trafik yang lebih relevan, persaingan rendah, dan peluang konversi lebih tinggi.

Untuk implementasi yang optimal, pelajari apa itu long tail keyword dan cara menggunakannya, semantic keywords LSI dan related keyword, dan keyword difficulty analysis. Untuk strategi lanjutan, implementasikan keyword clustering untuk tingkatkan authority dan keyword mapping dan strategi memisahkan keyword.

Butuh Bantuan Digital Marketing?

Tim ahli Roofel siap membantu mengembangkan bisnis Anda

Konsultasi Gratis