Apa itu Link Equity dalam Internal Linking

Roofel TeamRoofel Team

Link equity adalah "otoritas" yang mengalir melalui tautan internal. Pelajari cara kerja, pentingnya, metrik, dan praktik terbaik untuk memaksimalkan distribusi otoritas.

Apa itu Link Equity dalam Internal Linking

Link equity adalah otoritas/kepercayaan yang mengalir dari satu halaman ke halaman lain melalui tautan. Dalam internal linking, link equity membantu halaman penting naik peringkat, lebih cepat di-crawl, dan lebih mudah dipahami konteksnya oleh mesin pencari. Untuk memahami konsep dasar internal linking, baca artikel meningkatkan SEO dengan internal linking.

Mengapa Penting

  • Mengangkat peringkat halaman target (hub/pillar) secara konsisten.
  • Membantu distribusi otoritas dari halaman kuat ke halaman yang membutuhkan.
  • Memperbaiki crawl path dan prioritas index (click depth menurun).
  • Memperjelas relasi topik, memperkuat topical authority dan struktur silo.

Cara Kerja Singkat

  • Berdasar konsep seperti PageRank: tiap link “membagi” porsi otoritasnya.
  • Konteks/anchor text mempengaruhi sinyal relevansi ke halaman target.
  • Posisi dan keterlihatan link (in-content vs footer) berdampak ke keter-klik-an dan sinyal engagement.
  • Inlink count per halaman (jumlah internal link masuk) – via Screaming Frog/Ahrefs.
  • Click depth (jarak klik dari homepage/pilar) – target ≤ 3 klik untuk halaman penting.
  • Impressions & posisi di Google Search Console (GSC) untuk halaman target.
  • Crawl stats (GSC) dan log: frekuensi crawl meningkat pada halaman yang diberi link.

Baca juga: Struktur Silo, Anchor Text yang Tepat, dan Internal Link Scoring.

Praktik Terbaik (Checklist)

  1. Tentukan halaman target prioritas (pilar/uang/konversi).
  2. Tambahkan 5–15 internal link relevan dari halaman kuat dan kontekstual.
  3. Variasikan anchor text: exact, partial, semantik/LSI; hindari pengulangan berlebih.
  4. Gunakan link in-content yang dekat dengan bagian pembahasan utama.
  5. Pastikan setiap cluster/silo saling terhubung rapat, minim “lompat silo”.
  6. Kurangi link keluar yang tidak perlu pada halaman target untuk memusatkan equity.

Kesalahan Umum

  • Anchor text generik berulang ("klik di sini").
  • Menautkan dari halaman tidak relevan (menurunkan sinyal konteks).
  • Terlalu banyak link pada satu halaman hingga equity “encer”.
  • Mengabaikan orphan pages yang tidak menerima link sama sekali.

Contoh Cepat

  • Halaman pilar “Panduan Internal Linking” menerima link dari: “Anchor Text Tepat”, “Struktur Silo”, “Orphan Pages”, “Link Velocity”, dan studi kasus. Masing-masing menggunakan anchor variatif dan berada di paragraf yang relevan.

FAQ

Apa bedanya link equity dan link juice? Secara praktis sering dipakai bergantian: keduanya merujuk pada otoritas yang mengalir lewat link.

Apakah posisi link memengaruhi equity? Tidak langsung, tapi link in-content yang terlihat dan diklik cenderung memberi sinyal kualitas/engagement lebih baik.

Berapa banyak internal link ideal? Tidak ada angka baku; fokus pada relevansi, keterbacaan, dan pemerataan ke halaman prioritas.

Kesimpulan

Link equity adalah inti dari internal linking yang efektif. Kelola tujuan halaman, berikan link kontekstual dari halaman kuat, pantau metrik (inlinks, depth, impressions), dan iterasikan. Dengan distribusi yang tepat, peringkat dan ketercapaian tujuan bisnis akan meningkat.

Untuk implementasi praktis, pelajari apa itu struktur silo, deep linking untuk tingkatkan page authority, dan link velocity distribusi link juice. Gunakan juga tools untuk strategi internal linking untuk monitoring yang efektif.

Butuh Bantuan Digital Marketing?

Tim ahli Roofel siap membantu mengembangkan bisnis Anda

Konsultasi Gratis