Broken Internal Link dan Cara Mengatasinya untuk SEO

Roofel TeamRoofel Team

Broken internal link merusak user experience dan SEO. Pelajari cara mendeteksi, memperbaiki, dan mencegah broken link dengan tools dan strategi yang tepat.

Broken Internal Link dan Cara Mengatasinya untuk SEO

Broken internal link adalah tautan dalam website yang mengarah ke halaman yang sudah tidak ada atau error (404), dan ini bisa merugikan SEO karena mengganggu pengalaman pengguna serta menghambat proses crawling mesin pencari. Untuk memahami konsep dasar internal linking, baca artikel meningkatkan SEO dengan internal linking.

Broken link membuat mesin pencari kesulitan memahami struktur website Anda. Selain itu, pengguna bisa frustrasi saat mengklik tautan yang tidak berfungsi.

Mengurangi User Experience

Pengunjung akan kecewa jika diarahkan ke halaman kosong. Hal ini bisa meningkatkan bounce rate dan menurunkan trust.

Menghambat Crawling Mesin Pencari

Bot Google akan membuang waktu saat menemukan link rusak. Akibatnya, proses indexing menjadi tidak efisien.

Internal link berfungsi mengalirkan otoritas antar halaman. Jika rusak, distribusi link juice terputus.

Terlalu banyak broken link bisa membuat website terlihat tidak terurus, menurunkan kredibilitas di mata pengguna maupun mesin pencari.

  1. Halaman dihapus tanpa redirect.
  2. URL berubah setelah update permalink.
  3. Kesalahan penulisan URL dalam link.
  4. Perubahan struktur website tanpa memperbarui tautan lama.

1. Gunakan Redirect 301

Jika halaman lama dihapus atau berubah URL, arahkan ke halaman baru menggunakan redirect 301.

Periksa artikel yang memiliki link rusak, lalu perbarui dengan URL yang benar dan masih aktif.

3. Buat Halaman Pengganti

Jika konten masih relevan, buat ulang halaman dengan URL yang sama agar link kembali berfungsi.

4. Manfaatkan Tools SEO

Gunakan alat seperti:

  • Google Search Console (laporan Coverage atau Page indexing)
  • Screaming Frog
  • Ahrefs / SEMrush

Tools ini membantu menemukan broken internal link secara cepat.

5. Rutin Audit Website

Lakukan pengecekan berkala, minimal setiap 2–3 bulan, terutama jika website sering menambah konten baru.

Contoh Praktis

Misalnya Anda punya artikel dengan link ke: /seo/onpage-optimization

Namun halaman tersebut dihapus. Solusinya:

  • Buat redirect ke /seo/seo-onpage
  • Atau perbarui artikel agar link mengarah ke halaman yang valid.

Kesimpulan

Broken internal link bisa merusak SEO jika tidak segera diperbaiki. Dengan redirect, update link, dan audit rutin, Anda bisa menjaga pengalaman pengguna tetap baik dan memastikan otoritas halaman mengalir sempurna.

Broken link bisa eksternal maupun internal. Broken internal link khusus terjadi di dalam website Anda.

Apakah 404 selalu buruk untuk SEO?

Tidak selalu. Jika halaman memang sudah tidak relevan, 404 wajar. Namun internal link menuju 404 harus diperbaiki.

Idealnya setiap 2–3 bulan, atau setelah update besar pada struktur website.

Kesimpulan

Broken internal link dapat merusak SEO dan user experience. Untuk pencegahan yang efektif, gunakan tools untuk strategi internal linking dan pelajari pengertian orphan pages dan cara mengatasinya. Implementasikan juga metode meningkatkan navigasi internal linking dan cara mengukur distribusi internal link building untuk monitoring yang optimal.

Butuh Bantuan Digital Marketing?

Tim ahli Roofel siap membantu mengembangkan bisnis Anda

Konsultasi Gratis