Jenis-Jenis Algoritma Google dan Fungsinya

Roofel TeamRoofel Team

Artikel ini akan membahas jenis-jenis algoritma google dan fungsinya dimulai dari Google Panda hingga Google BERT.

Jenis-Jenis Algoritma Google dan Fungsinya

Apa Itu Algoritma Google Update?

Algoritma Google Update adalah pembaruan sistem peringkat yang dilakukan Google untuk meningkatkan kualitas hasil pencarian.

Setiap update punya fokus berbeda — mulai dari menilai kualitas konten, backlink, hingga perilaku pengguna di website.

Tujuan utamanya: memastikan pengguna selalu mendapatkan hasil pencarian paling relevan dan terpercaya.

Daftar Jenis Algoritma Google yang Paling Penting

Berikut beberapa Google algoritma utama yang wajib dipahami oleh setiap praktisi SEO:

1. Google Panda (2011)

Fokus: Kualitas konten Panda dirancang untuk menurunkan peringkat situs dengan konten:

  • Tipis (thin content),
  • Duplikat, atau
  • Tidak bermanfaat bagi pengguna.

Tips menghadapi Panda:

  • Tulis konten orisinal dan mendalam,
  • Hindari duplikasi antar halaman,
  • Pastikan setiap artikel menjawab kebutuhan pembaca.

2. Google Penguin (2012)

Fokus: Backlink berkualitas Algoritma ini menghukum situs dengan taktik link building manipulatif, seperti pembelian backlink atau spam link dari situs tidak relevan.

Tips menghadapi Penguin:

  • Bangun backlink secara alami,
  • Gunakan anchor text yang beragam,
  • Hapus atau disavow backlink beracun.

3. Google Hummingbird (2013)

Fokus: Pencarian berbasis makna (semantic search) Hummingbird membantu Google memahami konteks dan maksud di balik kata kunci, bukan sekadar mencocokkan kata demi kata.

Tips menghadapi Hummingbird:

  • Gunakan bahasa natural,
  • Buat konten menjawab pertanyaan pengguna,
  • Optimalkan untuk long-tail keyword dan search intent.

4. Google Pigeon (2014)

Fokus: Pencarian lokal Pigeon meningkatkan relevansi hasil pencarian lokal seperti “restoran dekat saya”. Algoritma ini memperkuat hubungan antara hasil lokal dan faktor SEO on-page.

Tips menghadapi Pigeon:

  • Optimalkan Google Business Profile,
  • Gunakan kata kunci lokal,
  • Dapatkan ulasan positif dari pelanggan.

5. Google RankBrain (2015)

Fokus: Pembelajaran mesin (machine learning) RankBrain membantu Google memahami pola perilaku pengguna dan menghubungkannya dengan hasil yang paling relevan.

Tips menghadapi RankBrain:

  • Fokus pada search intent,
  • Gunakan struktur konten logis dan mudah dibaca,
  • Pantau metrik seperti CTR, bounce rate, dan dwell time.

6. Google Mobile-Friendly Update (2015)

Fokus: Pengalaman pengguna di perangkat seluler Situs yang tidak responsif akan kehilangan ranking di hasil pencarian mobile.

Tips menghadapi update ini:

  • Gunakan desain responsif,
  • Pastikan tombol, teks, dan layout nyaman di layar kecil.

7. Google Speed Update (2018)

Fokus: Kecepatan halaman Google menjadikan page speed sebagai faktor ranking, terutama di perangkat mobile.

Tips menghadapi Speed Update:

  • Kompres gambar,
  • Gunakan CDN,
  • Optimalkan kode dan caching.

8. Google BERT (2019)

Fokus: Pemahaman konteks bahasa alami BERT (Bidirectional Encoder Representations from Transformers) membantu Google memahami nuansa kalimat manusia — termasuk preposisi seperti “ke”, “dari”, “untuk”.

Tips menghadapi BERT:

  • Tulis seperti berbicara dengan manusia,
  • Hindari keyword stuffing,
  • Fokus pada topik, bukan sekadar kata kunci.

9. Google Core Web Vitals (2020–2021)

Fokus: Pengalaman pengguna (UX) teknis Menilai performa halaman melalui tiga metrik utama:

  • LCP (Largest Contentful Paint): Kecepatan tampilan utama,
  • FID (First Input Delay): Respons interaksi pertama,
  • CLS (Cumulative Layout Shift): Stabilitas tampilan saat loading.

Tips menghadapi Core Web Vitals:

  • Gunakan hosting cepat,
  • Optimalkan gambar dan script,
  • Kurangi elemen yang bergeser saat halaman dimuat.

10. Google Helpful Content Update (2022–2024)

Fokus: Konten yang benar-benar membantu pengguna Google menurunkan peringkat situs dengan konten yang dibuat hanya untuk ranking, bukan untuk membantu manusia.

Tips menghadapi Helpful Content Update:

  • Tulis untuk manusia, bukan mesin,
  • Tunjukkan keahlian dan pengalaman nyata (EEAT),
  • Hindari artikel yang terlalu generik atau “AI feel”.

Algoritma Lain yang Juga Penting Dikenal

Selain yang besar di atas, ada beberapa pembaruan tambahan:

  • Medic Update (2018): Fokus pada situs YMYL (Your Money Your Life) seperti kesehatan dan finansial.
  • Possum (2016): Memperkuat hasil pencarian lokal.
  • Fred (2017): Menarget situs penuh iklan dan konten tipis.
  • SpamBrain (2021): Sistem AI untuk mendeteksi spam link dan konten otomatis.

Kesimpulan: Pahami Tujuan Utama Semua Algoritma

Tujuan seluruh algoritma Google hanya satu:

“Memberikan hasil pencarian paling relevan, cepat, aman, dan bermanfaat bagi pengguna.”

Dengan memahami jenis-jenis algoritma ini, Anda bisa menyesuaikan strategi SEO agar selalu relevan dan tahan terhadap update besar di masa depan.

FAQ (Pertanyaan Umum)

Apa tujuan utama Google membuat algoritma?

Untuk memastikan hasil pencarian selalu relevan dan berkualitas tinggi bagi pengguna.

Apa yang terjadi jika website terkena dampak algoritma?

Ranking bisa turun drastis. Solusinya: evaluasi konten, backlink, dan kualitas teknis situs.

Apakah algoritma Google terus berubah?

Ya. Google memperbarui algoritmanya ratusan kali setiap tahun, meskipun hanya beberapa yang besar diumumkan secara resmi.

Butuh Bantuan Digital Marketing?

Tim ahli Roofel siap membantu mengembangkan bisnis Anda

Konsultasi Gratis